5 Penemuan Paling Fenomenal Thomas Alva Edison
5 Penemuan Paling Fenomenal Thomas Alva Edison
Sebagai salah satu ilmuwan paling aktif di masanya, sudah ratusan bahkan ribuan penemuan yang dihasilkan oleh Thomas Alva Edison.
Bahkan, setelah 83 tahun kematiannya, penemuan-penemuannya masih sering
digunakan oleh manusia dan menjadi cikal bakal penemuan-penemuan lain
yang merubah hidup manusia. Penemuan dari Edison kebanyakan mencakup tiga bidang teknologi, seperti lampu dan kelistrikan, perekam suara, dan perfilman.
Thomas Alva Edison
telah mencatatkan namanya di sekitar 425 paten di bidang lampu dan
kelistrikan, terbanyak di antara bidang-bidang lainnya. Kontribusi
terbesar dari seluruh penemuannya kebanyakan tertuju pada media massa
dan jaringan komunikasi dunia, lewat sejumlah penemuan terkait
telegram. Sampai
Edison meninggal di tahun 1931, tak kurang dari 2.332 penemuannya telah
dipatenkan di seluruh dunia. Dan di Amerika, Edison mempunyai paten
terhadap 1.093 teknologi yang telah dirintisnya di tahun 1872. Namun,
dari ribuan penemuan yang telah Edison hasilkan, lima di antaranya
tercatat menjadi yang paling terkenal sekaligus mampu merubah hidup umat
manusia.
Berikut adalah 5 Penemuan Paling Fenomenal Thomas Alva Edison :
1. Fonograf
Tahun 1877 mungkin merupakan awal tahun keemasan bagi Thomas Alva Edison,
karena pada tahun tersebut dia berhasil menciptakan salah satu penemuan
terhebat sekaligus favoritnya, Fonograf. Fonograf adalah mesin pertama
yang mampu merekam sebuah suara dan memutarnya ulang. Fonograf
milik Edison dapat mengubah suara yang dikeluarkan di depan sebuah
corong penerima menjadi sumber energi untuk mengerakkan sebuah jarum di
atas lempengan timah. Gerakan dari jarum akan membuat guratan-guratan
pada timah yang menjadi sumber suara ketika akan diputar ulang dengan
sebuah pengeras suara.
Thomas Alva Edison
kemudian menyempurnakan alat perekam suara ini menggunakan sebuah
piringan hitam untuk menggantikan lempengan timah. Lagu Mary had a
little lamb pun tercatat sebagai lagu pertama yang berhasil direkam di
dunia. Uniknya, Edison sendiri lah yang menyanyikannya. Rekaman
tersebut tidak hanya berhasil menggemparkan ilmuwan lain di lab-nya,
tetapi juga seluruh dunia, serta menandai lahirnya industri rekaman
musik dunia. Fonograf tersebut akhirnya diproduksi massal dan dijual
untuk umum di tahun 1890 hingga 1925.
2. Lampu pijar
Kota mana yang pertama kali mendapat penerangan listrik, Thomas Alva Edison tahu jawabannya, karena dia dan rekan-rekannya yang turut melakukan instalasi jaringan lampu pertama, tepatnya di New York. Uniknya,
selama ini orang telah salah menganggap Thomas Alva Edison sebagai
penemu dari bola lampu, karena sejatinya sebelumnya penemu-penemu lain
sudah banyak yang berhasil menciptakan bola lampu.
Tetapi, bola lampu Thomas Alva Edison
lah yang dianggap sebagai bola lampu pertama yang cukup ekonomis, awet,
dan dapat diproduksi untuk umum. Sementara, sekitar 20 lampu lain yang
muncul sebelum lampu buatan Edison terkenal sangat mahal dan cepat
rusak. Setelah
melalui ribuan percobaan, Edison akhirnya berhasil membuat lampu bohlam
atau pijar dengan bahan kawat Wolfram serta terbungkus lapisan kaca yang
kedap udara. Rahasia dari ketangguhan lampu pijar buatan Edison
terletak pada ruang kedap udara dan aliran listrik yang mengalir di
voltase rendah.
Lampu pertama buatan Thomas Alva Edison
tercatat mampu bertahan hingga 40 jam, yang kemudian dikembangkan untuk
menjadi lampu penerangan jalan pertama di kota New York. Perusahaan
Edison, Electric Illuminating Company, berhasil memasang jaringan lampu
jalanan kota Manhattan sepanjang satu mil dengan menggunakan 6 dinamo
besar sebagai sumber listriknya. Layanan
jaringan lampu perumahan pertama Edison mencakup 85 rumah dengan total
400 lampu. Langkah kecil ini menjadi lompatan besar di dunia industri
penerangan dan kelistrikan yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
3. Kinetoskop
Mungkin jutaan hingga
miliaran penduduk bumi pernah menonton di bioskop. Tetapi tahu kah Anda
bila nenek moyang dari perangkat pemutar film di bioskop saat ini
pertama kali diciptakan oleh Thomas Alva Edison. Oleh Edison, alat tersebut dinamakan Kinetoskop. Edison
pertama kali mendapat inspirasi untuk membuat alat pemutar film dari
penelitian gambar bergerak dari Muybridge. Alat tersebut awalnya
berbentuk mirip Fonograf dan dilengkapi dengan alat viewfinder berbentuk
mirip mikroskop.
Namun, Thomas Alva Edison
kembali mengembangkan alat tersebut dengan bantuan W. K. L. dan
mengadopsi rol film dari celluloid buatan Goerge Eastman. Negatif dari
beberapa rol film dipotong-potong untuk membentuk sebuah rol baru berisi
beberapa gambar yang lebih panjang. Beberapa roda gir disusun untuk
menggerakkan rol secara kontinu di depan sebuah sumber cahaya agar
gambar bisa terlihat. Jika ingin melihat film pertama itu, tersedia sebuah lubang untuk melihatnya di bagian atas Kinetoskop.
Alat ini kemudian diberi
nama panggilan The Black Maria di tahun 1893. Baru satu tahun
setelahnya, Edison dan ilmuwan lain di timnya membuat sebuah film
pendek. Kinetoskop
sendiri berukuran cukup besar, hingga satu meter dan dapat memutar saru
rol film sepanjang 15 meter berdurasi maksimal 20 detik saja.
4. Alat voting elektronik
Thomas Alva Edison
ternyata juga turut menaruh perhatian di arena politik. Bahkan, Edison
sudah berhasil sebuah alat voting otomatis ketika dia masih berumur 22
tahun. Alat
voting eletronik ini sempat digunakan oleh anggota parlemen Amerika
Serikat di tahun 1868. Alat mampu mencatat hasil voting dengan lebih
cepat dan akurat secara otomatis. Edison membuat alat ini untuk merubah
sistem voting parlemen yang cukup rumit, terutama ketika harus voting
secara menyeluruh dan bergiliran..
Cara kerjanya pun cukup
mudah, alat ini dihubungkan dengan meja sekretaris yang akan memanggil
nama dari para anggota dewan. Para anggota dewan tinggal menekan saklar
ke pilihan Yes atau No. Pilihan tersebut akan secara otomatis terekam
dalam alat penghitung. Sayangnya, tanpa alasan yang jelas para anggota parlemen tidak menyukai salah satu penemuan pertama Edison ini.
Alhasil, alat ini tidak
jadi diproduksi secara massal. Namun, saat ini alat tersebut telah
menjadi inspirasi dari alat pemilu elektronik yang kini diterapkan oleh
beberapa nagara maju seperti Amerika. Bahkan,
di masa depan bukan tidak mungkin alat perekam voting semacam ini akan
digunakan oleh berbagai lembaga pemerintahan atau non-pemerintahan.
5. Mesin pemisah biji besi
Tidak ada yang menyangka bila Thomas Alat Edison
juga turut andil dalam perkembangan dunia pertambangan. Berawal dari
eksperimen yang gagal, Edison berhasil membuat sebuah mesin pengolah
semen yang digunakan untuk membuat salah satu stadion American Football
kenamaan, Yankee Stadium. Pada
1890an Edison tercatat melakukan sebuah eksperimen dengan menggunakan
sebuah magnet untuk mempermudah pemilahan biji besi hasil tambang.
Bahkan, pembuatan mesin ini menjadi salah satu percobaan termahal yang pernah dilakukan oleh Edison. Ironisnya,
beberapa masalah terkait pembuatan komponen dan harga dari bijih besi
yang terus menurun mengakibatkan eksperimen mesin pemisah besi milik
Edison terbengkalai. Untungnya, hasil riset dari penelitian ini dia
gunakan untuk membuat semen baru berkualitas unggulan. Mesin pengolah
semen ini sendiri diklaim telah merevolusi industri pembuatan semen di
dunia.
Posting Lebih Baru Posting Lama